ISLAM DAN PLURALISME DI INDONESIA

Nova Firman Setiadi, Haula Rofada, Arda Deva Agustian, Mochamad Tholib Khoiril Waro

Abstract


Di Indonesia, pluralitas dan pluralisme terutama yang terkait dengan agama seakan ditakdirkan selalu berada dalam posisi problematis. Siapa pun tidak ada yang menampik terhadap fakta keragaman di Indonesia. Sejarah keragaman agama di Indonesia telah berlangsung sangat lama. Menurut salah satu teori sejarah, Islam datang ke bumi Nusantara pada abad ke-7 M. Artinya, Islam telah menghiasi negeri ini melewati satu milenium. Tetapi Islam tidak memasuki ruang hampa. Jauh sebelum datangnya Islam, masyarakat Nusantara telah terpola ke dalam berbagai  agama dan kepercayaan. Tidak hanya Islam, agama-agama lainnya pun berdatangan. Dalam versi negara, pada saat ini ada enam agama yang diakui eksistensinya, yaitu: Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Al-Qur’an memberikan apresiasi bahwa masyarakat dunia terdiri dari beragam komunitas yang memiliki orientasi kehidupan masing-masing. Komunitas-komunitas tersebut harus menerima kenyataan akan keragaman sehingga mampu memberikan toleransi. Dengan perbedaan ditekankan perlunya masing-masing untuk saling berlomba dalam menuju kebaikan, karena mereka akan dikumpulkan oleh Allah untuk memperoleh keputusan final. Apresiasi demikian artikulatif terhadap pluralisme, diilustrasikan misalnya dalam al-Qur’an, 16: 36, 13: 7, 35: 24, dan 14: 4. Tuhan menghendaki umatnya beragam, karena keragaman merupakan bagian dari sunnatullah. Hal ini terbukti dengan diberikannya pilihan-pilihan yang bisa diambil oleh manusia apakah akan mengimani atau mengingkari kebenaran Tuhan (alQur’an, 18: 29) serta watak kerahmatan Tuhan yang tidak terbatas (al-Qur’an, 5: 118). Penjelasan yang termuat dalam al-Qur’an, 2: 148 tentang kesempatan bagi setiap umat untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, secara langsung telah memecahkan problema pluralisme agama

Full Text:

18-31 PDF

References


Ali, .A. Mukti. Alam Pemikiran Modern di Indonesia. (Yogyakarta : Yayasan “NIDA. 1971). hlm 14; Amin Abdullah. Studi Agama Normativitas atau Historisitas?. 1996. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. 2006. Jakarta: Gramedia.

Coward, Harold. Pluralisme Tantangan Agama-Agama. 1989. Yogyakarta : Kanisius.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. 2002. Jakarta:Mekar Surabaya.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus besar Bahasa Indonesia. 1989. Jakarta: Balai Pustaka.

Iskandar. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kualitatif & Kuantitatif). 2008 Jakarta: Gang Persada Press.

Madjid, Nurcholis. mencari Akar-Akar Islam bagi Pluralisme Modern: pengalaman Indonesia. Dalam Jalan Baru. editor Mark . Woord. 1998. Bandung: Mizan.

Najib , Emha Ainun.Anggukan retmis kaki pak kyai. 1995. Surabaya: Risalah gusti.

Rachman, Budhi Munawar. "Pluralisme dan Inklusivisme dalam Wacana Keberagamaan: Upaya Mencegah Konflik Antaragama". dalam Syifaul. dkk (eds.). Melawan Kekerasan Tanpa Kekerasan. 2000. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahman, Fazlur. Tema Pokok Al-Qur'an. 1996. Bandung: Pustaka Hidayah.

Shihab , Alwi. Islam Inklusif Menuju Sikap Terbuka.

Subkhan , Imam. Hiruk Pikuk Wacana Pluralisme di Yogya. 2007. Yogyakarta: Kanisius.

Tebba, Sudirman. Islam Orde Baru: Perubahan Politik dan Keagamaan. 1993. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Thoha , Anis Malik. Tren Pluralisme Agama:Tinjauan Kritis. 2007. Jakarta: Perspektif.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.