Sosialisasi Undang-Undang Perlindungan Anak sebagai upaya Pembentukan Karakter Anak di Era Digital: Studi Kasus Muslimat NU Ranting Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus

Abstract

Sikap orang tua terhadap anak terbentuk pada awal kehidupan, yakni pengalaman ketika menjadi orang tua pertama. Pola asuh yang tepat berdampak positif terhadap tumbuh kembang anak. Anak memiliki hak yang melekat pada hidupnya. Salah satu hak anak menurut undang-undang adalah anak berhak atas kesejahteraan, perawataan, asuhan dan bimbingan. Dengan latar belakang tersebut hendaknya orang tua memberikan pola asuh yang tepat, terlebih di era digital yang memiliki dua mata sisi yang banyak kekurangan serta banyak pula kelebihannya. Orang tua hendaknya bijak dalam memberikan pendampingan dalam penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari anak. Anak adalah anugerah yang sangat luar biasa. Nabi Zakaria berdoa untuk mendapatkan anak yang dzurriyatan thayyibah. Dalam beberapa tafsir, dzurriyatan thayyibah diartikan sebagai anak yang baik, saleh, beradab, mulia, dan diberkahi. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk memberikan sosialisasi menghantarkan dzurriyatan thoyyibah di era digital, muslimat nu ranting tanjungrejo, kecamatan jekulo, kabupaten kudus. Pengabdian ini menggunakan metode  Participatory Action Research (PAR), sosialisasi dilakukan dengan memberikan penjelasan langsung kepada orang tua melalui pelatihan sederhana yang disampaikan langsung oleh narasumber. Pada tahap berikutnya orang tua diharapkan mampu mengimplementasikan dari penjelasan dan juga simulasi yang telah didemonstrasikan. Hasil pelaksanaan PKM menunjukkan bahwa orang tua sangat antusias dan termotivasi dalam mengikuti sosialisasi, dibuktikan dengan antusiasnya orang tua memberikan pertanyaan kepada narasumber. Kegiatan PKM ini dapat menumbuhkan semangat, ketertarikan, kreatifitas dan inovasi orang tua dalam menghantarkan dzurriyatan thoyyibah di era digital.